Monday, April 18, 2011

ANALISA DIRI PERAWAT

PENGERTIAN 
          Analisa diri perawat adalah kemampuan perawat dalam menilai aspel-aspek yang dimiliki di dalam dirinya agar dapat melakukan kemampuan diri secara terapeutik kepada klien.
            Perawat merupakan profesi yang menolong manusia untuk beradaptasi secara positif terhadap stres yang dialami. Pertolongan yang diberikan harus bersifat terapeutik. Instrumen utama yang dipakai adalah diri perawat sendiri. Jadi, analisa diri sendiri merupakan dasar utama untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas.
            Fokus analisa diri yang penting adalah kesadaran diri, klarifikasi nilai, eksplorasi perasaan, kemampuan menjadi model, altruisme dan rasa tanggung jawab. Khususnya dalam berhubungan dengan klien anak, perawat perlu mengkaji pengalaman masa kanak-kanaknya karena dapat mempengaruhi interaksi. Dengan mengetahui sifat diri sendiri diharapkan perawat dapat memakai dirinya secara terapeutik untuk menolong klien tanpa merusak integritas diri.

ASPEK-ASPEK ANALISA KESADARAN DIRI PERAWAT

A.    Kesadaran Diri
            Helper yang efektif adalah mampu menjawab pertanyaan, siapa saya? Perawat adalah orang yang care akan kebutuhan pasien baik biologi, psikologik dan sosiokultural dengan melihat rata-rata penampilan yang dimilikinya. Perawat belajar tentang kecemasan, kemarahan, kesedihan dan kegembiraan dalam membantu pasien terhadap kontinyu sehat dan sakit.
            Banyak pendapat yang mengatakan bahwa perawat perlu menjawab pertanyaan “siapa saya”. Perawat harus dapat mengkaji perasaan, reaksi dan perilakunya secara pribadi maupun sebagai pemberi perawatan. Kesadaran diri akan membuat perawat menerima perbedaan dan keunikan klien.
          Campbell (1980) mendefenisikan kesadaran diri menurut model keperawatan secara holistik meliputi komponen psikologik, fisik, lingkungan dan pilosopi :
1.      Komponen psikologi
Termasuk pengetahuan, emosi, motivasi, konsep diri dan personaliti.
2.      Komponen fisik
Adalah pengetahuan tentang fisiologi personal dan umum, juga termasuk sensasi tubuh, gambaran diri dan potensial fisik.
3.      Komponen lingkungan
Berisi tentang lingkungan sosiokultural, hubungan dengan orang lain, dan pengetahuan tentang hubungan antara manusia dan alam.
4.      Komponen pilosopi
Adalah perasaan tentang makna kehidupan. Pilosopi diri berupa tentang kehidupan dan kematian baik yang disadari maupun tidak disadaritermasuk kemampuan superior, tetapi juga meliputi tanggung jawab terhadap perilaku baik secara etik dan nyata.

          Kesemua komponen merupakan model yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran diri dan perkembangan diri perawat dan pasien untuk mengerti akan dirinya.
Kesadaran diri dan perkembangan diri perawat perlu ditingkatkan agar penggunaan diri secara terapeutik dapat lebih efektif. Johari Window (Stuart dan Sunden. 1987, h.98) menggambarkan tentang perilaku, pikiran, perasaan seseorang melalui gambar berikut:

1

Diketahui oleh diri sendiri dan orang lain

2

Hanya diketahui oleh orang lain

3

Hanya diketahui oleh diri sendiri

4

Tidak diketahui oleh siapapun

Kuadran 1 adalah kuadran yang terdiri dari perilaku, pikiran dan perasaan yang diketahui oleh individu dan orang lain disekitarnya. Kuadran 2 sering disebut kuadran buta karena hanya diketahui oleh orang lain. Kuadran 3 disebut rahasia karena hanya diketahui oleh individu. Ada 3 prinsip yang dapat diambil dari Johari Window yaitu :
1.      Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi kuadran yang lain.
2.      Jika kuadran 1 yang paling kecil, berarti komunikasinya buruk atau kesadaran dirinya kurang.
3.      Kuadran 1 paling besar pada individu yang mempunyai kesadaran diri yang tinggi.
Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui tiga cara (Stuart dan Sundeen, 1987,h.98 – 99) yaitu :
1.      Mempelajari diri sendiri. Proses eksplorasi diri sendiri, tentang pikiran, perasaan, perilaku, termasuk pengalaman yang menyenangkan, hubungan hubungan interpersonal dan kebutuhan pribadi. Caranya meningkatkan pengetahuan diri, diperlukan dengan belajar tentang diri sendiri. Individu perlu menampilkan keikhlasan dalam menampilkan emosinya, identifikasi kebutuhan dan kemampuan personal, dan penampilan bentuk tubuh terhadap kebebasan, kegembiraan, dan spontan. Yang termasuk penampilan personal meliputi pikiran, perasaan, memori dan rangsangan.
2.      Belajar dari orang lain. Belajar dan mendengar orang lain. Pengetahuan tentang diri tidak bisa diketahui oleh diri sendiri. Juga berhubungan dengan orang lain, individu mempelajari diri sendiri, juga belajar untuk mendengar secara aktif dan terbuka menerima umpan balik dari orang lain. Kesediaan dan keterbukaan menerima umpan balik orang lain akan meningkatkan pengetahuan tentang diri sendiri.  Aspek yang negatif memberi kesadaran bagi individu untuk memperbaikinya sehingga individu akan selalu berkembang setiap menerima umpan balik.
3.      Membuka diri. Keterbukaan merupakan salah satu kriteria kepribadian yang sehat. Untuk ini harus ada teman intim yang dapat dipercaya tempat menceritakan hal yang merupakan rahasia.

Proses peningkatan kesadaran diri sering menyakitkan dan tidak mudah khususnya jika ditemukan konflik dengan ideal diri. Tetapi merupakan tantangan untuk berubah dan tumbuh.

B.     Klarifikasi Nilai
Perawat harus mampu menjawab, apa yang penting untuk saya? Kesadaran membantu perawat untuk sayang dan tidak menjauhi pasien dan membantu sesuai dengan kebutuhannya.
Walaupun hubungan perawat – klien merupakan hubungan timbal balik, tetapi kebutuhan klien selalu di utamakan. Perawat sebaiknya mempunyai sumber kepuasan dan rasa aman yang cukup, sehingga tidak menggunakan klien untuk kepuasan dan keamanannya.
Jika perawat mempunyai konflik, ketidakpuasan, sebaiknya perawat menyadari dan mengklarifikasi agar tidak mempengaruhi keberhasilan hubungan perawat – klien.
Dengan menyadari sistem nilai yang dimiliki perawat, misalnya kepercayaan, seksual, ikatan keluarga, perawat akan siap mengidentifikasi situasi yang bertentangan dengan sistem nilai yang dimiliki.

C.     Eksplorasi Perasaan
Perawat perlu terbuka dan sadar terhadap perasaannya, dan mengontrolnya agar ia dapat menggunakan dirinya secara terapeutik (Stuart dan Sundeen, 1987,h.102).
Jika perawat terbuka pada perasaannya maka ia mendapatkan dua informasi penting yaitu bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya pada klien. Sewaktu berbicara dengan klien, perawat harus menyadari responnya dan mengontrol penampilannya.

D.    Kemampuan Menjadi Model (Role Model)
Perawat yang mempunyai masalah pribadi, seperti ketergantungan obat, hubungan interpersonal yang terganggu, akan mempengaruhi hubungannya dengan klien (Stuart dan Sundeen, 1987, h.102)
Perawat mungkin menolak dan mengatakan ia dapat memisahkan hubungan profesional dengan kehidupan pribadi. Hal ini tidak mungkin pada asuhan kesehatan jiwa karena perawat memakai dirinya secara terapeutik dalam menolong klien.
Perawat yang efektif adalah perawat yang dapat memenuhi dan memuaskan kehidupan pribadi serta tidak didominasi oleh konflik, distres atau pengingkaran dan memperlihatkan perkembangan serta adaptasi yang sehat. Perawat diharapkan bertanggung jawab atas perilakunya, sadar akan kelemahan dan kekurangannya.

Ciri perawat yang dapat menjadi role model
1.      Puas akan hidupnya
2.      Tidak didominasi oleh stres
3.      Mampu kembangkan kemampuan
4.      Adaptif

E.    Altruisme
Perawat harus dapat menjawab, mengapa kamu ingin menolong orang lain? helper yang baik harus interes dengan orang lain dan siap menolong dengan cara mencintai dari manusia tersebut. Secara benar bahwa seseorang selama hidupnya membutuhkan kepuasan dan penyelesaian dari kerja yang dilakukan. Tujuannya mempertahankan keseimbangan antara kedua kebutuhan tersebut.
Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri

  • Efektif “helper”
    • Interes pada orang lain
    • Membantu dengan tulus dan cinta kasih
    • Perhatian terhadap kesejahteraan orang lain

Altruisme lebih menitikkan pada kesejahteraan orang lain. Tidak diartikan secara altruistik diri juga tidak menampilkan kompensasi yang adekuat dan pengulangan atau pengingkaran secara praktis atau pengorbanan diri.
Akhirnya, altruisme juga dapat diasumsikan sebagai bentuk perubahan sosial yang dibuat untuk manusia dalam bentuk kebutuhan akan kesejahteraan. Salah satu tujuannya adalah semua profesional harus dapat membantu orang lain dalam pemberian pelayanan dan mengembangkan kemampuan sosial. Secara legitimasi diperlukan peran perawat dalam melakukan pekerjaannya untuk mengadakan perubahan struktur yang besar dan proses perubahan sosial dalam meningkatkan kesehatan individu dan kemampuan dirinya.

F.    Etik dan Tanggung Jawab
          Keyakinan diri pada seseorang dan masyarakat dapat memberikan berupa kesadaran akan petunjuk untuk melakukan tindakan. Kode untuk perawat umumnya menampilkan penguatan nilai hubungan perawat-klien dan tanggung jawab dan pemberian pelayanan yang merupakan rujukan untuk semua perawat dalam memberikan penguatan untuk kesejahteraan pasien dan tanggung jawab sosial. Pilihan etik bertanggung jawab dalam menentukan pertanggung jawaban, risiko, komitmen dan keadilan.
            Hubungan perawat dengan etik adalah kebutuhan akan tanggung jawab untuk merubah perilaku. Dimana harus diketahui batasan dan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki. Juga dilakukan oleh anggota tim kesehatan, perawat yang setiap waktu siap untuk menggali pengetahuan dan kemampuan dalam menolong orang lain; sumber-sumber yang digunakan guna dipertanggung jawabkan.

Sunday, April 17, 2011


KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK

Dampak nutrisi pada tumbuh kembang :
a.    Dampak Psikologis mencakup aspek psikodinamik, psikososial dan maturasi organik.
§ Psikodinamik (Freud)
Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum.Dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan kehangatan saat pemenuhan  kebutuhan dasar tersebut.

§ Psikososial (Erikson)
Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan  merupakan  stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap lingkungannya terutama lingkungan keluarga.

§ Maturasi Organik (Piaget)
Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman, pergerkan dan perabaan.dengan dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat meningkatkan keterampilan, seperti memegang  botol susu, memegang cangkir, sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok makanan.

b.    Dampak Fisiologis
Dampak nutrisi pada anak  yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan den gan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai pada usia kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama pada saat terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan mempengaruhi pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah. Diet atau pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan berat badan bayi.
Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, toddler, prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat secara kuantitas. 

Kebutuhan nutrien pada bayi dan anak
Nutrien adalah zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Jenis nutrien yang dibutuhkan oleh tubuh untuk metabolisme: Air, Protein, Lemak, Karbohidrat, Vitamin dan mineral.

v  AIR
Air merupakan nutrien yang berfungsi menjadi medium untuk nutrien yang lainnya. Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting mengingat kebutuhan  air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %. Berikut kebutuhan cairan bayi dan anak

UMUR
BERAT BADAN
 ( Kg )
AIR TOTAL 24 Jam
( ml )
AIR Kg BB 24 Jam
( ml )
3  Hari
7,0
250 –  800
80 – 100
10  Hari
3,2
400 – 500
125 – 150
 3  Bulan
5,4
750 – 850
140 – 160
6  Bulan
7,3
950 – 1100
130 – 155
9  Bulan
8,6
1100 – 1250
125 – 145
1 Tahun
9,5
1350 – 1500
120 – 135
2  Tahun
11,8
1600 – 1800
115 – 125
4  Tahun
16,2
1800 – 2000
100 – 110
6   Tahun
20,0
2000 – 2500
90 – 100
10  Tahun
28,7
2200 - 2700
70 – 85
14  Tahun
45,0
2200 – 2700
50 – 60
18  Tahun
54,0
2200 - 2700
40 - 50

v  PROTEIN
Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Dua jenis protein yaitu protein hewani dan protein nabati. Nilai gizi protein hewani lebih besar daripada protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh.
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik.

v  LEMAK
Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dlm jumlah besar kecuali lemak essensial yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada bayi sampai kurang lebih 3 bulan lemak merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak.

v  KARBOHIDRAT
Merupakan sumber tenaga yang tersedia dengan mudah di setiap makanan. Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI akan mendapatkan asupan kalori sebanyak 40 % dari laktosa. Pada anak yang sudah mendapatkan makanan tambahan PASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu, sereal, nasi tim. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori yang ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dan BB menurun dan sebaliknya jika jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya peningkatan BB.

v  VITAMIN
§ Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh.
§ Vitamin terbagi dalam dua bagian besar yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
§ Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan C, yang tidak disimpan dalam tubuh, melainkan harus dikonsumsi melalui makanan tertentu.
§ Vitamin B mencakup B1, B2, dan B12. Vitamin B1 atau tiamin diperlukan tubuh untuk metabolisme karbohidrat dalam pembentukan energi (sebagai ko enzim). Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan tubuh akan merasa cepat lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 atau riboflavin penting dalam metabolisme karbohidrat, asam amino, dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan tubuh merasa lelah serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Kekuarangan B 12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia.
§ Vitamin C penting bagi tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.
§ Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A,D,E,K. Vitamin A mempunyai peranan penting terutama dalam pertumbuhan,penglihatan, reproduksi dan pemelliharaan sel epitel. Vitamin D penting untukpenyerapan dan metabolisme kalsium dan fosfor, pembentukan tulang dan gigi. Vitamin E sebagai antioksidan penting untuk berbagai senyawa yang larut dalam lemak dan berperan dalam fertilisasi manusia. Vitamin K penting untuk proses pembekuan darah.

v  MINERAL
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro yang terdiri dari kalsium, klorida, khromium, kobalt, tembaga, flourida, jodium, besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, sulfur dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup.

Pengaturan makanan untuk bayi dan anak sesuai dengan umur :

§  GOLONGAN UMUR 0 – 1 TAHUN
1.    Pemberian ASI
2.    Pemberian PASI
3.    Pemberian makanan tambahan
Makanan utama bayi adalah ASI, karena ASI mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan perkembangan bayi terutama pada usia dibawah satu tahun.
A.   ASI dianjurkan untuk bayi karena:
1)    Nilai, komponen yang terkandung didalamnya sangat sesuai untuk bayi.
2)    Mengandung antibody, yaitu kolostrum
3)    Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi
4)    Praktis, selalu segar dan ekonomis.


B.   Manfaat ASI bagi bayi:
1)    Perlindungan terhadap infeksi dan diare.
2)    Perlindungan terhadap alergi.
3)    Mempererat hubungan antara Ibu dengan Bayi.
4)    Memperbagus gigi dan bentuk rahang.
5)    Mengurangi kegemukan.
C.   Manfaat ASI bagi Ibu:
1)    Memberi kepuasan
2)    Praktis dan murah
3)    Mengembalikan bentuk tubuh
4)    Menunda masa subur
D.   Nilai Gizi ASI:
1)    Protein
2)    Karbohidrat
3)    Lemak
4)    Vitamin
5)    Mineral
E.   Zat-zat kekebalan ASI:

                  MACAM
KHASIAT
ü  Immunoglobulin
– melindungi dari infeksi
ü  Zat anti stapilococcus

– menghambat pertumbuhan Stapilococcus

ü  Lysosime
– menghancurkan dinding sel bakteri
ü  Lactoperondase
– membunuh streptococcus
ü  Lactoperin
– membunuh beberapa jenis organisme
ü  Sel darah putih
– membuat C3 dan C4 , lactoperin Ig. D

§  GOLONGAN UMUR 1 – 3 TAHUN
a.    Kebutuhan Nutrisi
1.    Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan anak usia ini terhadap kalori, protein dan cairan menurun.
2.    Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kgBB/hari.
3.    Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin asupan makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit harus dilakuakn untuk screening anemia.
4.    Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima protein yang cukup, harus dirujuk ke ahli gizi.

b.   Pola dan pilihan makanan
1.    Pada usia 12 bulan, kebanyakan toddler makan makanan keluarga.
2.    Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami anoreksi fisiologis dan menjadi pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu makanan tertentu, mkan dalam jumlah besar di suatu hari dan sangat sedikit di hari berikutnya.
3.    Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai makanan dalam porsi kecil (makanan yang enak dan mengundang selera).
4.    Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring daripada makanan yang dicampur.
5.    Orangtua harus menanjurkan penggunaan alat makan tetapi menyadari bahwa toddler lebih menyukai mengunakan tangan.

§  GOLONGAN UMUR 3 – 6 TAHUN
a.    Kebutuhan Nutrisi
1.    Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun kebtuhan kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein tetap 1,2 gr/kgBB/hari.
2.    Kebutuhan cairan 100 ml/kgBB/hari, bergantung pada tingkat aktivitas anak.

b.   Pola dan pilihan makanan
1.    Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan kombinasi dan hati.
2.    Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging, kentang, buah-buahan dan permen.
3.    Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama makan dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan makan.
4.    Kebiasaan orang lain mempengaruhi anak usia 5 tahun.

§  GOLONGAN UMUR 6 – 12 TAHUN
a.    Kebutuhan Nutrisi
1.    Kebutuhan kalori harian  pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran tubuh. Anak usia sekolah membutuhkan rata-rata 2400 kalori / hari.
2.    Pengasuh / orangtua harus tetap menekankan kebutuhan terhadap diet seimbang sesuai dengan piramida makanan : tubuh menyimpan cadangan makanan sebagai sumber kebutuhan pertumbuhan yang meningkat saat remaja.

b.   Pola dan pilihan makanan
1.    Anak terpajan dengan pengalaman makan yang lebih luas di kantin sekolah, anak mungkin tetap memilih-milih dalam hal makanan tetapi harus lebih mempunyai kemauan untuk mencoba makanan-makanan baru.
2.    Di rumah anak harus makan apa yang keluarga makan. Pola makan anak dapat mencerminkan budaya keluarga.
3.    Banyak anak pada usia ini yang tidak menyukai sayuran, hati dan makanan pedas.
4.    Anggota keluarga memainkan peranan penting dalam mempengaruhi pilihan anak terhadap makanan, namun teman sebaya dan media juga berpengaruh.

§  GOLONGAN UMUR 12 – 18 TAHUN
a.    Kebutuhan Nutrisi
1.    Kebutuhan nutrisi harian  pada usia ini harus seimbang di antara berbagai kelompok makanan.
2.    Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender & usia :
·         & usia 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 48 kkal/kgBB/hari
·         & usia 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 38 kkal/kgBB/hari
·         % 11 – 14 tahun membutuhkan kalori 60 kkal/kgBB/hari
·         % 15 – 18 tahun membutuhkan kalori 42 kkal/kgBB/hari
3.    Remaja membutuhkan susu kalsium & protein dalam jumlah yang cukup untuk meningkatkan pertumbuhan tulang & otot. Tingginya konsumsi minuman ringan dapat menynebabkan asupan susu tidakadekuat ð asupan kalsium tidak mencukupi.
4.    Defisensi makanan yang sering terjadi antara lain zat besi, folat dan zink. Zat besi yang diperlukan oleh remaja perempuan beragam disesuaikan dengan kehilangan darah saat menstruasi.



b.   Pola dan pilihan makanan
1.    Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang di antara aktivitas mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu mempertahankan diet yang seimbang.
2.    Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin sulit karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk, pengaruh teman sebaya dan kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa kalori.
3. Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut mempengaruhi pilihan remaja terhadap makanan.
4.    Remaja perempuan sangat rentan terhadap prilaku makan yang negatif.